Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Flores Timur menggelar Rapat
Paripurna Istimewa Serah Terima Jabatan Periode 2017-2022 dan Pidato oleh
Bupati Flores Timur di Gedung DPRD Kabupaten Flores Timur, Senin (29/5)
Turut
hadir pejabat yang mewakili Gubernur NTT, Bupati Flores Timur Antonis Hubertus
Gege Hadjon, Wakil Bupati Agustinus Payong Boli, SH, mantan Penjabat Bupati
Flores Timur Emanuel Kara, SH, Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr.
serta Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur, para Asisten, Pejabat serta
seluruh jajaran staf OPD Kabupaten Flores Timur.
Dalam
acara serah terima jabatan ini, ketua DPRD Flores Timur Yosep Sani Betan, ST
mengingatkan praktek demokrasi di ranah apapun, termasuk ranah politik, harus
tetap menjunjung tinggi rasa keadilan dan kemanusiaan serta mampu menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang bermartabat. Semangat demokrasi yang kita bangun
dalam kearifan lokal harus bermuara pada nilai luhur pancasila. Dengan
demikian, dalam proses kepemimpinan selanjutnya, upaya menjaga semangat
persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan rasa keadilan,
tidak lagi sebatas himbauan dan tawaran, tetapi harus menjadi kesadaran dan
komitmen semua pihak di bumi Flores Timur ini.
Sementara
itu, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon, ST dalam pidato
pertamanya mengungkapkan perlu segera dilakukan penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar perencanaan pembangunan daerah 5 (lima)
tahun ke depan dapat diletakkan pada koridor yang baik, sehingga kita dapat
mewujudkan impian dan harapan masyarakat akan kesejahteraan, sesuai visi
kepemimpinan kami yakni "Desa Membangun, Kota Menata" yakni membangun
dari pinggiran dengan meningkatkan kualitas hidup manusia. Dari kesemuanya ini
akan bermuara pada kesejahteraan rakyat.
Anton
Hadjon juga menghimbau kepada semua jajaran aparatur negara pada lingkungan
Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk terus memperbaiki diri dan memacu
kemajuan dari berbagai ketertinggalan yang dirasakan selama ini, serta
mengatasi berbagai masalah yang ada. Tidak mungkin kita bisa menangani masalah
masyarakat, jika diri kita sendiri bermasalah, misalnya koordinasi, komunikasi
dan informasi yang tidak berjalan dengan baik, atau kemampuan SDM aparatur yang
belum seimbang dengan beban kerja organisasi. (Teks: Buletin Warta
Flotim/bil/hms/flt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar