Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur Desa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur Desa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Juni 2022

Membangun Satu Kilometer Rabat Jalan dalam Setahun: Target Rasional Pemanfaatan Dana Desa

JUT Watobaya. Foto: Dony Lein

Membangun rabat jalan di pedesaan terkesan merupakan pekerjaan yang berat. Namun pengalaman desa-desa yang pernah melaksanakannya menunjukkan bahwa kegiatan ini bukanlah upaya yang sulit. Terbukti, beberapa desa seputar wilayah Flores Timur telah berhasil membangun beberapa kilometer rabat jalan dengan sukses.
Di sekitar tempat asal penulis terdapat beberapa desa yang sudah ngebut membangun rabat jalan. Desa Baya misalnya, telah membuat rabat hampir 4 kilometer jalan menuju perbatasan desa Lewobele dan Waitukan. Desa lainnya, Lewobele, membangun sekitar dua kilometer rabat dari jalan lintas Waiwadan Lite menuju Lamawato hingga Lewopulo. Desa berikutnya, Demondei membangun tiga kilometer jalan menuju perbatasan Mewet (Desa Pandai). Sementara desa asal penulis sendiri, Watobaya, telah membangun sekitar lima kilometer rabat jalan di dua dusun. Ini belum terhitung desa-desa yang lain yang juga pernah dilintasi oleh penulis.

Target Volume Kerja
Berdasarkan proyeksi dari dana desa yang ada, dalam setahun bisa diselesaikan satu kilometer rabat jalan. Ini dapat dilakukan jika konsentrasi penggunaan dana desa tidak terpecah oleh program lain yang biayanya juga cukup besar. Untuk desa yang infrastruktur jalannya belum representatif, alangkah baiknya jika konsentrasi pembangunan terlebih dahulu difokuskan untuk jalan desa ini.
Sebagaimana disebutkan pada judul, target satu kilometer rabat dapat terselesaikan dengan pertimbangan ketersediaan dana dan tenaga kerja. Dari segi dana, pengadaan material, alat dan HOK dapat memanfaatkan sepenuhnya dana desa. Sementara dari sisi tenaga kerja, dalam sehari sebuah kelompok kerja dapat mengerjakan dua puluh meter rabat jalan. Asumsinya, jumlah anggota kelompok kerja ini, misalnya kelompok kerja dusun, berisi sekitar empat puluh tenaga kerja. Dengan demikian, jika di dalam desa ada lima kelompok kerja, maka masing-masing kelompok kerja mendapat giliran sepuluh kali pekerjaan rabat jalan dalam setahun. Lima kelompok kerja dikali sepuluh giliran kerja dikali duapuluh meter rabat hasilnya seribu meter atau satu kilometer rabat. Dan apabila dalam seminggu ditetapkan satu hari kerja, maka dalam rentang waktu tiga bulan pekerjaan rabat jalan satu kilometer tersebut dapat tuntas diselesaikan.

Selasa, 24 Juli 2018

Peduli Kebutuhan Berolahraga, Desa Riangduli Kecamatan Witihama Bangun Lapangan Bola

Pemerintah desa Riangduli di Kecamatan Witihama menunjukan kepedulian mereka atas kebutuhan masyarakat terhadap tersedianya fasilitas olahraga. Kegiatan pembangunan lapangan sepakbola ini sedang dalam proses pembangunan. Lihat selengkapnya di link ini