Bayi antara satu sampai dua tahun di kabupaten Flores Timur yang positif menderita cacingan masih terbilang tinggi. Bahkan data dari dua desa yang diambil, persentasi yang positif cacingan mencapai 60%. Hal ini merupakan hasil temuan sementara dari empat puluh desa sampel yang terkumpul. Demikian informasi yang disampaikan oleh supervisor riset pada Sabtu (21/9/2019) di aula pertemuan YPPS Waibalun.
Melky Baran dari YPPS selaku penanggungjawab menyebutkan, riset tersebut dibuat untuk mencari tahu apakah ada faktor non pangan dan gizi yang jadi penyebab stunting di Flores Timur. Riset dibuat dengan melibatkan tenaga kesehatan lingkup Dinkes Flores Timur. "Walau riet ini belum selesai, para supervisor penelitian ini bertemu di hari libur ini untuk saling berbagi hasil temuan sementara," demikian tulis Melky di akun medsosnya.
Hasil riset sementara ini disampaikan dalam pertemuan antara tenaga kesehatan dan pihak YPPS, memanfaatkan hari libur untuk membahas upaya pencegahan dan penurunan stunting. Penurunan stunting merupakan program besar pemerintah Kabupaten Flores Timur dukungan dari pemerintah desa se-Kabupaten Flores Timur. (Teks: Melky Baran, Edit: Simpet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar