Foto: Tri Buddy |
Bupati
Flores Timur Antonius H. Gege Hadjon, ST pimpin apel awal tahun 2019 bertempat
dihalaman depan Kantor Bupati, Senin (7/1). Hadir pada apel perdana itu,
Sekretaris Daerah, Paulus Igo Geroda, S.Sos, M.AP, Perwira Upacara, Marianus N.
Waton, SE, Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Flotim serta pejabat Eselon III, IV dan
staf.
Mengawali
sambutannya, Bupati Anton Hadjon menyampaikan ucapan Salam Damai Natal bagi
yang merayakan dan Bahagia Tahun Baru untuk seluruh masyarakat di daerah ini.
Ia juga mengajak ASN untuk menaikkan puji syukur kepada Tuhan Maha Pengasih
serta restu leluhur Lewotanah, karena tetap diberi berkat untuk menghirup udara
kehidupan di awal tahun 2019 ini.
"Sebagai
insan beriman, kita patut meyakini bahwa semua peristiwa yang telah dilalui pada
tahun 2018 kemarin sesungguhnya merupakan anugerah dan rakhmat terbesar dari
Tuhan Penyelenggara Kehidupan bagi kita, Pengalaman suka-duka, keberhasilan dan
kegagalan, tawa dan tangis, keceriahan dan kesedihan, harapan dan kegelisahan,
serta berbagai sisi realita kehidupan lainnya, niscaya boleh dimaknai sebagai
bagian yang harus tetap disyukuri. Hal ini hendaknya dapat pula menjadi titik
refleksi guna mendorong kita memasuki tahun 2019 dengan optimisme baru yang
lebih baik lagi, kata Bupati Anton Hadjon.
Memasuki
pergantian tahun kalender kerja, Ia berharap setiap ASN tetap dan senantiasa
menumbuhkan semangat mencintai pekerjaan, memacu peningkatan kinerja, serta
memperkuat soliditas dan koordinasi internal maupun eksternal. Ketiga hal
tersebut menurutnya, merupakan aspek fundamental yang harus tertanam secara
baik dalam diri setiap Aparatur Sipil Negara pada lingkup Pemerintah Kabupaten
Flores Timur.
Melalui
semangat mencintai pekerjaan, otomatis segala urusan yang terkait dengan
pelaksanaan administrasi perkantoran dan pelayanan publik, akan diselesaikan
tepat waktu. Pribadi yang memiliki rasa cinta akan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan mengindikasikan bahwa yang bersangkutan sungguh-sunggguh sadar
akan manfaat dirinya dalam lingkungan kerja.
Dikatakan,
menjadi seorang abdi negara, abdi masyarakat, dan aparatur negara yang baik
hanya akan terwujud manakala kita berkomitmen mengabdikan diri secara utuh pada
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Mencintai pekerjaan berarti mencintai
keputusan diri menjadi seorang ASN.
Diingatkan,
aspek lain yang juga menjadi perhatian adalah peningkatan kinerja. Menurutnya,
secara sederhana, kinerja diartikan sebagai prestasi kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dihasilkan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dengan demikian
diharapkan agar setiap ASN memahami dengan baik, faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja, yakni antara lain efektivitas dan efisiensi. Hal ini
merupakan sebuah upaya penghematan dalam memanfaatkan ketersediaan sumber daya
dan waktu yang ada. Sehingga skala proritas harus menjadi perhatian dalam
pelaksanaan program kegiatan.
Faktor
lainnya adalah Otoritas atau Wewenang. Setiap ASN diharapkan memanfaatkan ruang
kewenangan secara baik dan benar, atau menghindari penyalahgunaan wewenang.
Mengindari benturan-benturan struktural yang diakibatkan oleh adanya
ketidakharmonisan lingkungan kerja maupun gesekan-gesekan kepentingan
Pada
faktor kedisiplinan Bupati Anton Hadjon mengharapkan adanya komitmen karyawan
dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja. Dengan
demikian, disiplin harus tumbuh secara sadar dalam diri setiap ASN tanpa perlu
diingatkan secara berulang-ulang
Faktor
yang juga turut mempengaruhi kinerja ASN adalah Inisiatif. Setiap ASN
diharapkan dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas dalam membentuk ide
untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Sehingga
setiap ASN harus mampu melakukan terobosan-terobosan melalui kiat-kiat inovasi
demi peningkatan kinerja dalam menjawabi tuntutan pelayanan terhadap masyarakat
yang kian heterogen.
Bupati
Anton Hadjon juga menekankan perhatian akan perlunya membangun solidaritas dan
koordinasi, baik internal maupun eksternal. Hal ini harus dipandang penting
karena setiap persoalan akan dapat teratasi secara baik dan tepat, sejalan
dengan adanya keseragaman dan keutuhan arah tujuan. "Hindarilah
miskomunikasi yang berpotensi membuka peluang munculnya kegaduhan yang tidak
perlu; Karena muara dari setiap program pembangunan yang dilaksanakan salah
satunya adalah untuk mewujudkan keharmonisan dan iklim yang kondusif di tengah
masyarakat, tegas Bupati Anton Hadjon. (Teks: Tri Buddy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar