Kamis, 29 November 2018

Bupati Anton Hadjon Buka Kegiatan Diklat Ternak Babi Angkatan Kedua Bagi Wirausaha Pemula


Foto: Tri Buddy

Bupati Flores Timur, Antonius H. Gege Hadjon, ST. membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Ternak Babi di Aula Dekopinda, Larantuka Kamis (29/11)
Kegiatan yang difokuskan bagi orang muda sebagai wirausaha pemula merupakan bentuk implementasi pelaksanaan Misi Selamatkan Orang Muda Flores Timur itu, dihadiri oleh Kadis Koperasi dan UKM, Drs. Frederik S. Bili, Kadis Ketahanan Pangan, Ir. Remigius Lewar dan dua orang pemateri, Drh. Antonius Jehemat dan Yanuarius Yongen.
Bupati Anton Hadjon dalam sambutan mengatakan salah satu masalah terbesar di Flores Timur adalah banyaknya orang muda pada usia kerja belum bisa memastikan masa depannya seperti apa. "Sekitar enam ribuan orang Flores Timur belum bisa memastikan masa depanya seperti apa, tegas Bupati Anton Hadjon.
Dikatakan, salah satu program misi selamatkan orang muda adalah mencetak para usahawan muda. Karena itu, pihaknya bekomitmen menyelesaikan persoalan orang muda di Flores Timur. " Kami memang sangat fokus menyelesaikan satu persoalan terkait dengan orang muda, katanya. Karena itu tidak heran misi Pemerintah Kabupaten Flores Timur tahun 2017-2022 pada misi pertama adalah selamatkan orang muda Flores Timur.
Menurutnya, banyak orang protes terkait misi tersebut. " Mereka bilang kami tidak butuh, Anton Hadjon selamatkan kami, apalagi selamakan orang muda, ungkapnya menirukan nada sumbang yang disampaikan orang yang tidak memahami kerja besar Pemerintah Kabupaten Flores Timur yang memajukan usaha Orang Muda di daerah ini. Menanggapi hal itu Ia mengatakan, ini hanya masalah emosi saja, sebenarnya mereka mau tapi malu, pura-pura tidak mau.
Ia menjelaskan, pembangunan motivasi bagi orang muda sudah dilaksanakan sebanyak dua kali. Pertama kali pada bulan Oktober 2017, diikuti sebanyak 500 orang muda dan pada bulan Juni 2018 diikuti 1.000 orang muda.  500 orang muda pada tahapan pertama, lanjut Bupati Anton Hadjon, telah ditingkatkan ke tahap berikutnya seperti pendampingan permodalan untuk meningkatkan usaha mereka.

Ia lebih jauh merinci, tahun lalu dari 500 orang muda, sekitar 70 orang berprofesi sebagai peternak babi, 20 orang peternak puyuh, 30 orang usaha perbengkelan dan usaha kuliner serta usaha lainnya. Bagi usaha kuliner, diingatkan, syarat untuk mendapatkan modal usaha, 50% bahan makanan harus menggunakan bahan lokal.
Dikatakan, pemerintah kedepan perlu memikirkan satu usaha berdampak pada usaha yang lain yang saling membutuhkan. Serta membuka akses pasar seluas- luasnya bagi usaha kecil dan menengah. Karena itu Ia menegaskan bahwa 250 ribu penduduk Flores Timur adalah pasar yang sangat potensial untuk menyalurkan hasil usaha orang muda tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa setelah pembangunan motivasi sekarang ini, pemerintah akan fokus pada pelatihan teknis.
Ia menyadari bantuan bagi usaha kecil menengah sudah banyak sekali diberikan dengan berbagai model. Namun belum bisa dipastikan keberhasilannya karena pola penerapan yang berbeda. "Saya tidak tahu berapa yang berhasil, karena polanya sangat berbeda, katanya.
Dijelaskan, dahulu menggunakan pola "meningkatkan pendapatan". Hal ini berbeda dengan pola sekarang ini yakni "meningkatkan wirausahawan muda". Model inilah, diyakini pemerintah dapat menyelesaikan persoalan orang muda.
Menanggapi pertanyaan terkait program selamatkan orang muda, Ia menegaskan, masa satu tahun merupakan masa yang sangat "pagi" untuk mengevaluasi program ini. "Berikan waktu untuk kami. Ini merupakan tantangan yang berat buat pemerintah. tegasnya mengingatkan.
Menurutnya untuk membuktikan bahwa program pemerintah ini berhasil, caranya sederhana saja. Kepada Wirausawan muda ditegaskan untuk melaksanakan usahanya dengan sunguh-sungguh dan sebaik-baiknya dan dengan kesabaran yang tinggi serta tidak mudah putus asa.
"Teman-teman yang berkesempatan mendapatkan program ini, laksanakan itu dengan sebaik- baiknya, katanya. Karena itu, Ia mengingatkan orang muda tidak hanya sekedar berwirausaha, seperti ternak babi atau usaha apapun yang terprogram secara baik oleh pemerintah, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usahanya ke depan.
"Saya minta pendampingan yang luar biasa untuk usaha teman-teman, mau benar benar berhasil buktikan itu, tantang Bupati Anton Hadjon menyemangati para peserta diklat.
Sementara itu Ketua Panitia, Kepala Bidang Bina Usaha Kecil dan Menengah, Didimus P. Parera, SE, dalam laporannya mengatakan untuk angkatan kedua, saat ini berada pada tahap atau fase seminasi dan Pertumbuhan; di mana menurutnya dalam fase ini ada 2 kegiatan pokok yang harus dilalui yakni Pembangunan Motivasi Orang Muda Wirausaha Pemula, dan Fasilitasi Usaha melalui bantuan modal hibah untuk Pengembangan Usaha.
Khusus untuk rumpun usaha Ternak Babi, baik angkatan pertama maupun angkatan kedua sebelum anasitasi dengan bantuan modal hibah usaha, terlebih dahulu mendapat pembekalan teknis, bagaimana cara dan pola beternak babi yang profesional dan berkualitas. Di samping itu para calon peternak Babi ini dibekali pula pengetahuan dari aspek manajemen pengelolaan usaha serta akuntansi usaha sederhana secara berkulitas dan berkesinambungan.
Kegiatan yang belangsung selama dua hari itu mulai dari tanggal 29 dan 30 Nopember 2018 diikuti 100 orang pesrta, dibagi dalam dua kelompok besar, dengan masing-masing kelompok berjumlah 50 orang wurausawan muda pemula. (Tri/Humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar