Foto: Tri Buddy
|
Bupati
Flores Timur, Antonius H. Gege Hadjon, ST. membuka kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan Ternak Babi di Aula Dekopinda, Larantuka Kamis (29/11)
Kegiatan
yang difokuskan bagi orang muda sebagai wirausaha pemula merupakan bentuk
implementasi pelaksanaan Misi Selamatkan Orang Muda Flores Timur itu, dihadiri
oleh Kadis Koperasi dan UKM, Drs. Frederik S. Bili, Kadis Ketahanan Pangan, Ir.
Remigius Lewar dan dua orang pemateri, Drh. Antonius Jehemat dan Yanuarius
Yongen.
Bupati
Anton Hadjon dalam sambutan mengatakan salah satu masalah terbesar di Flores
Timur adalah banyaknya orang muda pada usia kerja belum bisa memastikan masa
depannya seperti apa. "Sekitar enam ribuan orang Flores Timur belum bisa
memastikan masa depanya seperti apa, tegas Bupati Anton Hadjon.
Dikatakan,
salah satu program misi selamatkan orang muda adalah mencetak para usahawan
muda. Karena itu, pihaknya bekomitmen menyelesaikan persoalan orang muda di
Flores Timur. " Kami memang sangat fokus menyelesaikan satu persoalan
terkait dengan orang muda, katanya. Karena itu tidak heran misi Pemerintah
Kabupaten Flores Timur tahun 2017-2022 pada misi pertama adalah selamatkan
orang muda Flores Timur.
Menurutnya,
banyak orang protes terkait misi tersebut. " Mereka bilang kami tidak
butuh, Anton Hadjon selamatkan kami, apalagi selamakan orang muda, ungkapnya
menirukan nada sumbang yang disampaikan orang yang tidak memahami kerja besar
Pemerintah Kabupaten Flores Timur yang memajukan usaha Orang Muda di daerah
ini. Menanggapi hal itu Ia mengatakan, ini hanya masalah emosi saja, sebenarnya
mereka mau tapi malu, pura-pura tidak mau.
Ia
menjelaskan, pembangunan motivasi bagi orang muda sudah dilaksanakan sebanyak
dua kali. Pertama kali pada bulan Oktober 2017, diikuti sebanyak 500 orang muda
dan pada bulan Juni 2018 diikuti 1.000 orang muda. 500 orang muda pada tahapan pertama, lanjut
Bupati Anton Hadjon, telah ditingkatkan ke tahap berikutnya seperti
pendampingan permodalan untuk meningkatkan usaha mereka.
Ia
lebih jauh merinci, tahun lalu dari 500 orang muda, sekitar 70 orang berprofesi
sebagai peternak babi, 20 orang peternak puyuh, 30 orang usaha perbengkelan dan
usaha kuliner serta usaha lainnya. Bagi usaha kuliner, diingatkan, syarat untuk
mendapatkan modal usaha, 50% bahan makanan harus menggunakan bahan lokal.
Dikatakan,
pemerintah kedepan perlu memikirkan satu usaha berdampak pada usaha yang lain
yang saling membutuhkan. Serta membuka akses pasar seluas- luasnya bagi usaha
kecil dan menengah. Karena itu Ia menegaskan bahwa 250 ribu penduduk Flores Timur
adalah pasar yang sangat potensial untuk menyalurkan hasil usaha orang muda
tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa setelah pembangunan motivasi sekarang ini,
pemerintah akan fokus pada pelatihan teknis.
Ia
menyadari bantuan bagi usaha kecil menengah sudah banyak sekali diberikan
dengan berbagai model. Namun belum bisa dipastikan keberhasilannya karena pola
penerapan yang berbeda. "Saya tidak tahu berapa yang berhasil, karena
polanya sangat berbeda, katanya.
Dijelaskan,
dahulu menggunakan pola "meningkatkan pendapatan". Hal ini berbeda
dengan pola sekarang ini yakni "meningkatkan wirausahawan muda".
Model inilah, diyakini pemerintah dapat menyelesaikan persoalan orang muda.
Menanggapi
pertanyaan terkait program selamatkan orang muda, Ia menegaskan, masa satu
tahun merupakan masa yang sangat "pagi" untuk mengevaluasi program
ini. "Berikan waktu untuk kami. Ini merupakan tantangan yang berat buat
pemerintah. tegasnya mengingatkan.
Menurutnya
untuk membuktikan bahwa program pemerintah ini berhasil, caranya sederhana
saja. Kepada Wirausawan muda ditegaskan untuk melaksanakan usahanya dengan
sunguh-sungguh dan sebaik-baiknya dan dengan kesabaran yang tinggi serta tidak
mudah putus asa.
"Teman-teman
yang berkesempatan mendapatkan program ini, laksanakan itu dengan sebaik-
baiknya, katanya. Karena itu, Ia mengingatkan orang muda tidak hanya sekedar
berwirausaha, seperti ternak babi atau usaha apapun yang terprogram secara baik
oleh pemerintah, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan
usahanya ke depan.
"Saya
minta pendampingan yang luar biasa untuk usaha teman-teman, mau benar benar
berhasil buktikan itu, tantang Bupati Anton Hadjon menyemangati para peserta
diklat.
Sementara
itu Ketua Panitia, Kepala Bidang Bina Usaha Kecil dan Menengah, Didimus P.
Parera, SE, dalam laporannya mengatakan untuk angkatan kedua, saat ini berada
pada tahap atau fase seminasi dan Pertumbuhan; di mana menurutnya dalam fase
ini ada 2 kegiatan pokok yang harus dilalui yakni Pembangunan Motivasi Orang
Muda Wirausaha Pemula, dan Fasilitasi Usaha melalui bantuan modal hibah untuk
Pengembangan Usaha.
Khusus
untuk rumpun usaha Ternak Babi, baik angkatan pertama maupun angkatan kedua
sebelum anasitasi dengan bantuan modal hibah usaha, terlebih dahulu mendapat
pembekalan teknis, bagaimana cara dan pola beternak babi yang profesional dan
berkualitas. Di samping itu para calon peternak Babi ini dibekali pula
pengetahuan dari aspek manajemen pengelolaan usaha serta akuntansi usaha
sederhana secara berkulitas dan berkesinambungan.
Kegiatan
yang belangsung selama dua hari itu mulai dari tanggal 29 dan 30 Nopember 2018
diikuti 100 orang pesrta, dibagi dalam dua kelompok besar, dengan masing-masing
kelompok berjumlah 50 orang wurausawan muda pemula. (Tri/Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar