Foto: Tri Buddy
|
Pemerintah
Kabupaten Flores Timur berencana besok, Senin (25/2019) akan
mengembalikan fungsi Pasar Inpres Larantuka untuk segera dimanfaatkan oleh
para pedagang. Menjawab
pertanyaan sejumlah pedagang terkait kapan Pasar Inpres Larantuka digunakan,
Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, SH yang dikerumuni para
pedagang, dengan tegas mengatakan pasar Inpres Larantuka telah rampung
pengerjaannya dan pada hari Senin, (25/2/2019) pasar itu akan kembali
digunakan.
Hal
ini dibenarkan oleh Plt. Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Flores
Timur, Siprianus Ritan, S.Sos. M.AP, yang ikut mendampingi Wabup Agus Boli,
serta Sekretaris Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Flores Timur,
Aloysius M. Kedang, ST, MT, pada kegiatan aksi bersih-bersih pasar Inpres
Larantuka. Jumad, (22/02/2019).
"Mama-mama
tanya begitu, saya tegaskan hari Senin semua pedagang kita
relokasi kembali kedalam pasar Inpres Larantuka," kata Wabup Agus Boli sambil
mengajak para pedagang untuk tetap tenang dan tidak membuat keributan.
Kehadiran
Wabup Agus Boli di pasar itu untuk memimpin langsung para Aparatur Sipil Negara
membersihkan pasar itu. Pembersihan sampah ini bertepatan dengan hari sampah
sedunia tanggal 21 Pebruari 2019, sekaligus persiapan relokasi para pedagang
yang masih berada di luar area pasar untuk kembali ke Pasar yang telah selesai
dibangun itu. Semua bangunan sudah selesai dikerjakan dan menurutnya, tinggal
satu dua pembangunan minor yang terus diselesaikan. Meski demikian, semua
pedagang hari senin tanggal 25 Pebruari 2019 akan segera direlokasi kembali
ke dalam pasar yang sangat laik ini.
Dikatakan,
pasar ini memiliki bangunan yang sangat luas, dilengkapi dengan pagar pengaman
dan jalan masuk serta letak los pasar yang sangat rapih dan indah dan
memberikan kesan nyaman kepada para pengunjungnya. sementara menurutnya
pembenahan lain terus dilakukan. "Kita juga benahi para pedagang di situ,
prioritas kepada para pedagang lama, kita juga membangun puluhan los baru yang
dulu belum memiliki los, yang memang sudah lama berdagang di situ," kata Wabup
Agus Boli.
Dalam
verifikasi ditemukan 9 orang pedagang yang memiliki los lebih dari satu, Wabup
Agus Boli menegaskaan untuk memenuhi rasa keadilan bagi para pedagang itu
sendiri, maka setiap pedagang mendapat satu los saja.
Dikatakan,
bagi mama-mama yang menjual sayur, ikan dan lain lain dari desa yang tidak
memakai fasilitas pemeritah, menurutnya mereka boleh berjualan ditempat
terbuka dengan sarana yang ada apalagi tidak memakai sarana yang disiapkan
pemerintah, maka kepada mereka tidak dibolehkan untuk dipungut biaya retribusi,
mengingat hasil dagangan mereka juga kecil. "Secara kemanusiaan mama-mama
ini tidak boleh dipungut retribusi dan lagipula mereka tidak menggunakan
fasilitas pemerintah, kecuali yang pakai fasilitas pemerintah yang harus
membayar," tegas Wabup Agus Boli mengingatkan.
Untuk
keamanan pasar, Wabup Agus Boli berjanji akan mengirim Satpam untuk menjaga
di lingkungan pasar itu. Diakui memang pagar sekeliling pasar sudah ada, namun
barang milik para pedagang dan bangunan yang ada perlu dijaga dengan baik,
karena merupakan aset Pemda.
"Saya
turun sendiri hari ini bersama dengan ASN, saya mau menunjukan bahwa sejak
dilantik kami memang peduli terhadap pasar. Dan kepedulian kami ini, kami
tunjukan melaui pembenahan dua pasar besar di Flores Timur ini, yaitu pasar
Larantuka dan Waiwerang," katanya.
Pasar
Inpres larantuka akan direlokasi pada hari senin tanggal 25 Pebruari 2019,
sedangkan pasar Waiwerang, Adonara Timur baru akan direlokasi pada pertengahan
bulan Maret 2019.
Kedua
bangunan pasar sangat bagus dan indah itu merupakan bentuk kepedulian
pemerintahan Bupati Anton Hadjon dan Wabup Agus Boli di tahun pertama
kepemimpinan mereka.
"Kenapa
kami sangat peduli pasar, karena dulu sebelum maju bupati dan wakil, kami ini waktu sosialisasi sering kunjung ke pasar, kami lihat masalahnnya setelah jadi
bupati dan wakil, kami langsung bangun dua pasar utama itu, pasar-pasar lain
kami benahi juga," kata Wabup Agus Boli.
Pihaknya
sangat peduli pada pasar, karena pasar itu jika diibaratkan pada lampu, itu
pada sumbuhnya, kalau pasar itu sumbunya, maka barang jualan dari kampung dan
desa diperjualbelikan disitu dirubah menjadi uang dan uang inilah menjadi alat
kesejahteraan. Ini merupakan bukti kepedulian. Pemerintah peduli terhadap
kesejahteraan rakyat Flores Timur, salah satunya dengan menyiapkan pasar yang
baik supaya terjadi transaksi jual beli yang mengahasilkan uang. Hal ini
sejalan dengan misi Flores Timur sejahteraan dalam bingkai desa membangun kota
menata.
Wabup
Agus Boli bersama Bupati Anton Hadjon berencana akan memperhatikan pula
infrastruktur sejumlah pasar di Flores Timur seperti di Waiwadan, Boru,
Lamawalang, Watoone Lagaloe, Koli, Solor, dan lainnya akan ditata secara
perlahan. Semua ini merupakan hasil karya kita sebagai bentuk kita syukur
kepada Tuhan.
Kepada
para pedagang diingatkan untuk menggunakan pasar itu denggan baik dan menjaga
fasilitas yang ada serta menghindari keributan yang mengganggu stabilitas di
daerah ini. Jika itu ada, Pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas.
Karena itu bila ada masalah, Wabup Agus Boli menghimbau untuk diselesaikan
dengan baik. Ia juga mengharapkan kepada para pedagang untuk menghargai
sesamanya sebagai saudara . "Los los pasar itu ke depan tidak boleh
diperdagangkan. Kalau ada mafia kita tindak tegas itu. Saya akan kontrol setiap
waktu," tegas Wabup Agus Boli. (Teks: Tri Buddy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar