Minggu, 24 Februari 2019

Besok Pasar Inpres Larantuka Sudah Dapat Dimanfaatkan Para Pedagang



Foto: Tri Buddy
Pemerintah Kabupaten Flores Timur berencana besok, Senin (25/2019) akan mengembalikan fungsi Pasar Inpres Larantuka untuk segera dimanfaatkan oleh para pedagang. Menjawab pertanyaan sejumlah pedagang terkait kapan Pasar Inpres Larantuka digunakan, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, SH yang dikerumuni para pedagang, dengan tegas mengatakan pasar Inpres Larantuka telah rampung pengerjaannya dan pada hari Senin, (25/2/2019) pasar itu akan kembali digunakan.
Hal ini dibenarkan oleh Plt. Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Flores Timur, Siprianus Ritan, S.Sos. M.AP, yang ikut mendampingi Wabup Agus Boli, serta Sekretaris Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Flores Timur, Aloysius M. Kedang, ST, MT, pada kegiatan aksi bersih-bersih pasar Inpres Larantuka. Jumad, (22/02/2019).
"Mama-mama tanya begitu, saya tegaskan hari Senin semua pedagang kita relokasi kembali kedalam pasar Inpres Larantuka," kata Wabup Agus Boli sambil mengajak para pedagang untuk tetap tenang dan tidak membuat keributan.
Kehadiran Wabup Agus Boli di pasar itu untuk memimpin langsung para Aparatur Sipil Negara membersihkan pasar itu. Pembersihan sampah ini bertepatan dengan hari sampah sedunia tanggal 21 Pebruari 2019, sekaligus persiapan relokasi para pedagang yang masih berada di luar area pasar untuk kembali ke Pasar yang telah selesai dibangun itu. Semua bangunan sudah selesai dikerjakan dan menurutnya, tinggal satu dua pembangunan minor yang terus diselesaikan. Meski demikian, semua pedagang hari senin tanggal 25 Pebruari 2019 akan segera direlokasi kembali ke dalam pasar yang sangat laik ini.

Dikatakan, pasar ini memiliki bangunan yang sangat luas, dilengkapi dengan pagar pengaman dan jalan masuk serta letak los pasar yang sangat rapih dan indah dan memberikan kesan nyaman kepada para pengunjungnya. sementara menurutnya pembenahan lain terus dilakukan. "Kita juga benahi para pedagang di situ, prioritas kepada para pedagang lama, kita juga membangun puluhan los baru yang dulu belum memiliki los, yang memang sudah lama berdagang di situ," kata Wabup Agus Boli.
Dalam verifikasi ditemukan 9 orang pedagang yang memiliki los lebih dari satu, Wabup Agus Boli menegaskaan untuk memenuhi rasa keadilan bagi para pedagang itu sendiri, maka setiap pedagang mendapat satu los saja.
Dikatakan, bagi mama-mama yang menjual sayur, ikan dan lain lain dari desa yang tidak memakai fasilitas pemeritah, menurutnya mereka boleh berjualan ditempat terbuka dengan sarana yang ada apalagi tidak memakai sarana yang disiapkan pemerintah, maka kepada mereka tidak dibolehkan untuk dipungut biaya retribusi, mengingat hasil dagangan mereka juga kecil. "Secara kemanusiaan mama-mama ini tidak boleh dipungut retribusi dan lagipula mereka tidak menggunakan fasilitas pemerintah, kecuali yang pakai fasilitas pemerintah yang harus membayar," tegas Wabup Agus Boli mengingatkan.
Untuk keamanan pasar, Wabup Agus Boli berjanji akan mengirim Satpam untuk menjaga di lingkungan pasar itu. Diakui memang pagar sekeliling pasar sudah ada, namun barang milik para pedagang dan bangunan yang ada perlu dijaga dengan baik, karena merupakan aset Pemda.
"Saya turun sendiri hari ini bersama dengan ASN, saya mau menunjukan bahwa sejak dilantik kami memang peduli terhadap pasar. Dan kepedulian kami ini, kami tunjukan melaui pembenahan dua pasar besar di Flores Timur ini, yaitu pasar Larantuka dan Waiwerang," katanya.
Pasar Inpres larantuka akan direlokasi pada hari senin tanggal 25 Pebruari 2019, sedangkan pasar Waiwerang, Adonara Timur baru akan direlokasi pada pertengahan bulan Maret 2019.
Kedua bangunan pasar sangat bagus dan indah itu merupakan bentuk kepedulian pemerintahan Bupati Anton Hadjon dan Wabup Agus Boli di tahun pertama kepemimpinan mereka.
"Kenapa kami sangat peduli pasar, karena dulu sebelum maju bupati dan wakil, kami ini waktu sosialisasi sering kunjung ke pasar, kami lihat masalahnnya setelah jadi bupati dan wakil, kami langsung bangun dua pasar utama itu, pasar-pasar lain kami benahi juga," kata Wabup Agus Boli.
Pihaknya sangat peduli pada pasar, karena pasar itu jika diibaratkan pada lampu, itu pada sumbuhnya, kalau pasar itu sumbunya, maka barang jualan dari kampung dan desa diperjualbelikan disitu dirubah menjadi uang dan uang inilah menjadi alat kesejahteraan. Ini merupakan bukti kepedulian. Pemerintah peduli terhadap kesejahteraan rakyat Flores Timur, salah satunya dengan menyiapkan pasar yang baik supaya terjadi transaksi jual beli yang mengahasilkan uang. Hal ini sejalan dengan misi Flores Timur sejahteraan dalam bingkai desa membangun kota menata.
Wabup Agus Boli bersama Bupati Anton Hadjon berencana akan memperhatikan pula infrastruktur sejumlah pasar di Flores Timur seperti di Waiwadan, Boru, Lamawalang, Watoone Lagaloe, Koli, Solor, dan lainnya akan ditata secara perlahan. Semua ini merupakan hasil karya kita sebagai bentuk kita syukur kepada Tuhan.
Kepada para pedagang diingatkan untuk menggunakan pasar itu denggan baik dan menjaga fasilitas yang ada serta menghindari keributan yang mengganggu stabilitas di daerah ini. Jika itu ada, Pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas. Karena itu bila ada masalah, Wabup Agus Boli menghimbau untuk diselesaikan dengan baik. Ia juga mengharapkan kepada para pedagang untuk menghargai sesamanya sebagai saudara . "Los los pasar itu ke depan tidak boleh diperdagangkan. Kalau ada mafia kita tindak tegas itu. Saya akan kontrol setiap waktu," tegas Wabup Agus Boli. (Teks: Tri Buddy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar