Foto: Asy'ari Hidayah Hanafi |
Sabtu, 13/10/2013 bertempat di Graha Bakti
Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM) Nara Teater menampilkan lakon "Ina
Lewo". Teater besutan sutradara Nasional Silvester Petara Hurit putra asli
Flores Timur. Di saat Nara Teater tampil sekitar 800 lebih penonton memenuhi
ruang pertunjukkan. Selain komunitas teater dari berbagai daerah di Indonesia
ratusan warga diaspora Lamaholot se-Jabodetabek hadir memberikan dukungan.
Ainun Hasyim salah seorang mahasiswa
Universitas Negeri Islam Bandung juga ikut menyaksikan pertunjukan ini demi
melepas kerinduannya pada tanah kelahirannya Adonara. Mahasiswa asal Desa
Nubalema Adonara Tengah itu merasa bahagia dapat mengobati rasa kangennya pada
kampung halaman. " Saya merasa puas dan bahagia dapat hadir menyaksikan
pertunjukan ini, setidaknya saya dapat melepas rasa rindu saya pada lewotanah
yang telah saya tinggalkan dua tahun silam. Demikian ungkap Alumni Madrasah
Aliyah Negeri ( MAN) 1 Flores Timur Waiwerang itu.
Nitha Doko aktris pemeran Sedon dalam lakon ini
berterima kasih kepada Silvester Petara Hurit yang telah diberikan kepercayaan
kepadanya dalam pertunjukan ini. "Terima kasih Bang Silvester atas
kepercayaan dan kesempatan ini, semoga dengan pertunjukan ini Flores Timur
dapat diperhitungkan dalam dunia pertujukan seni teater tanah air". Ungkap
Nitha penuh harap. Nitha Doko yang juga bekerja sebagai dosen Institut Keguruan
dan Teknologi Larantuka (IKTL) menjadi salah satu aktris dari empat aktris
perempuan lainnya.
Usai pertunjukan digelar Nara Teater diundang
oleh Ketua Komunitas Tite Hena Lamaholot Jabodetabek Simon Lamakadu. Undangan
lisan tersebut disampaikan Simon Lamakadu kepada pimpinan Nara Teater sebagai
bentuk apresiasi dan solidaritas persaudaraan generasi Lamaholot. "Besok
malam kita makan malam di rumah saya". Ajak Simon Lamakadu. Dan Silvester
Petara Hurit menyambut undangan dan menyetakan kesediaannya untuk memenuhi
undangan ini.
Nara Teater menjadi salah satu dari 16 teater
lainnya berkempatan menjadi salah satu penampil di Pekan Teater Nasional
2018.Dari balik layar pertunjukan terdengar suara pembawa acara (MC)
menyampaikan bahwa Pertunjukan "Ina Lewo" merupakan pertunjukan
ketiga dari Nara Teater, berkisah tentang Janda Ose Puru Bean yang mengungsi
bersama anak-anaknya demi melanjutkan tugas sosial suami (laki-laki) menjaga
kampung halaman dan hubungan kekerabatan antar kampung.
Merekalah yang menenun hidup. Perempuan sebagai
representasi kekuatan alam dengan alat tenun di tangan bertahan dan menang atas
ambisi dan kelicikan wajah maskulin peradaban yang dinahkodai oleh Tuan
Saudagar dan anak buahnya. (Teks: Ari Tukan)
Foto: Asy'ari Hidayah Hanafi |
Foto: Asy'ari Hidayah Hanafi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar