Senin, 22 Mei 2017

Gubernur Lantik Bupati, Wabup Flotim dan Lembata


Gubernur Nusa Tenggara Timur Drs. Frans Leburaya melantik Anthonius Hubertus Gege Hajon, ST dan Agustinus Payong Boli, SH sebagai Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, Bupati dan Wakil Bupati Lembata, Yantje Sunur, ST dan Thomas Ola Langoday untuk periode 2017-2022. Pelantikan yang berlangsung di Aula El Tari, Senin 22 Mei 2017 dihadiri oleh ketua DPRD Nusa Tenggara Timur, Mokhtar Gola Pua, Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur Yoseph Sani Bethan, ST, Sekertaris Daerah Kabupaten Flores Timur Anton Tonce Matutina, BA, SH, para anggota Forkompimda Kabupaten Flores Timur, para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Flores Timur, keluarga dan kerabat dari Bupati dan Wakil Bupati serta para undangan dan utusan dari Kabupaten Flores Timur dan Lembata.
Gubernur NTT Frans Leburaya dalam sambutan pelantikan mengatakan waktu lima tahun untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita membangun Flores Timur sangatlah singkat. Karenanya perlu program prioritas sesuai kebutuhan daerah. Menurutnya jika ingin mengutamakan dua atau tiga program kegiatan, maka harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan fokus pada program kegiatan tersebut. Ia mencontohkan dua program unggulan yang menjadi perhatian serius dari setiap kepala daerah seperti pertanian dan kelautan. Hal ini perlu didiskusikan dengan baik dengan pemangku kepentingan sehingga selama lima tahun dapat membawa hasil.
"Kita selalu punya mimpi banyak yang ingin kita wujudkan. Tapi beri prioritas sesuai dengan potensi daerah kalau dua prioritas cukup dua prioritas. Tiga prioritas cukup tiga prioritas sehingga fokus. Kalau di Lembata urusan kelautan dan perikanan ayo beri prioritas di sana. Ada pertanian dan peternakan ayo beri prioritas disana. Itu contoh. Tapi diskusikan dengan baik supaya memberikan prioritas paling tidak tiga sektor supaya di genjot selama lima tahun mudah-mudahan akan membawa hasil. Lima tahun itu singkat. Lima tahun ini terlalu singkat untuk mewujudkan mimpi untuk mewujudkan cita-cita. Dan karena itu ini lari jarak pendek bukan lari marathon jadi start harus cepat," kata Leburaya.
Ia menjelaskan, Kabupaten Flores Timur menjadi tempat start dari Tour de Flores dan Kabupaten Lembata akan menjadi tempat opening ceremony Tour de Flores. Karananya, ia berharap kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru agar mempersiapkan segala fasilitas sarana prasarana dan infrastruktur yang diperlukan serta koordinasi yang baik untuk menunjang suksesnya penyelenggaraan Tour de Flores ini. Hal ini mengingatkan keberhasilan penyelenggaran Tour de Flores tahun 2016 yang menjadi trending topic dunia karena disiarkan selama tujuh hari oleh media di seluruh dunia, yang akan berdampak positif bagi perkembangan promosi wisata di Nusa Tenggara Timur.
"Persiapkan ini dengan sebaik-baiknya supaya penyelenggaraan membawa manfaat bagi daerah. Lembata menjadi tuan rumah opening ceremony dimaksudkan supaya orang-orang mengenal Lembata. Karena tahun lalu media di seluruh dunia selama tujuh hari ini menyiarkan Tour de Flores. Itu promosi yang luar biasa. Kita membawa pariwisata kita membuat even-even untuk promosi. Dan promosi mahal. Promosi harus terus menerus," kata Leburaya.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa mengalokasikan anggaran setahun untuk promosi dan menduga bawah itu sudah selesai. Promosi harus terus menerus. Ia mencontohkan, Bali yang sudah dikenal di seluruh dunia, setiap tahun mengirim utusan dari negara ke negara untuk promosi. Karena itu ia menegaskan tidak usah takut melakukan promosi meskipun membutuhkan biaya yang besar. Wisatawan pasti akan datang berkunjung ke daerah kita kerana terbukti Tour de Flores bisa mendatangkan wisatawan kira-kira 15% kenaikan dari kunjungan wisatawan di Nusa Tenggara Timur.
Dijelaskan, dirinya pada tanggal 6 Mei 2017 di Labuan Bajo telah melakukan rapat bersama Forkompimda se-NTT. Dan tanggal 1 Juni akan dilanjutkan rapat koordinasi dengan seluruh walikota dan Bupati se-Nusa Tenggara Timur di Ende. Rapat untuk menyikapi situasi bangsa ini. Dan di propinsi, Gubernur dan seluruh Forkompinda telah menyatakan sikap untuk menolak yang namanya radikalisme, FPI dan menolak HTI. Pemerintah propinsi dan kabupaten kota mendukung pemerintah pusat untuk melarang berbagai organisasi radikal yang anti dan apa lagi mau mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Itu sikap. Sikap yang telah kami hasilkan di Labuan Bajo tanggal 8 Mei yang lalu," kata Leburaya menambahkan.
Diingatkan bawa tanggal 1 Juni, dirinya selaku gubernur NTT akan mulai membuka bulan Bung Karno di Ende dan dilanjutkan rapat koordinasi dengan seluruh Walikota daripada Bupati untuk membangun kesepakatan bersama.
"Jadi tahun ini kita akan selenggarakan bulan Bung Karno di Ende mulai 1 Juni sampai 21 Juni. Ada tiga peringatan di situ, 1 Juni, 6 Juni, 21 Juni.  1 Juni Hari lahirnya Pancasila, 6 Juni hari lahirnya Soekarno, dan 21 Juni wafatnya Bung Karno dalam bulan yang sama. Untuk mengingat dan meneguhkan kembali nilai-nilai Pancasila dan mengingat kembali perjuangan para tokoh masa lalu supaya mengingatkan kepada yang muda-muda ini jangan lupa sejarah. Jangan sekali-sekali merupakan sejarah," tegas Leburaya.
Pada kesempatan itu, gubernur NTT menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, Anton Hadjon dan Agus Boli,  juga kepada Yantje dan Thomas, Bupati dan Wakil Bupati Lembata, dalam memimpin daerahnya masing-masing. "Selamat menjalankan tugas, kami mendoakan supaya sukses senantiasa dalam memimpin rakyat dan daerah," katanya.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada penjabat Bupati Flores Timur dan Lembata, Eman Kara bersama ibu dan Piter Manuk bersama ibu yang telah melaksanakan tugasnya melanjutkan berbagi proses penyelenggaraan pemerintah di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata dengan baik. Dan juga mengawal pilkada di dua daerah ini sehingga semuanya berjalan dengan lancar dan sukses. (Teks: Buletin Warta Flotim/tri/hms)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar