Forum Peduli Bencana Kabupaten Flores Timur selama tiga hari melakukan pertemuan bersama untuk merevisi dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Pertemuan dilangsungkan sejak Selasa (26/6/2019) lalu hingga hingga hari ini, Kamis (28/6/2019). Forum lintas lembaga tersebut membahas agenda review RPB bersama OPD terkait dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Flores Timur.
Pertemuan hari terakhir pada Kamis (28/6/2019) langsung dilanjutkan dengan agenda publikasi RPB. Publikasi RPB melibatkan 250 desa dan kelurahan dan 19 kecamatan. Acara ini dibuka dengan resmi oleh Asisten 1 bidang pemerintahan dan kesejahteraan Rakyat Kabupaten Flores Timur Bapak Abdur Razak Jakra, SH.
Dalam sambutannya saat serimonial pembukaan, Abdur Razak menjelaskan bahwa fenomena kekeringan di Kabupaten Flores Timur merupakan ancaman yang paling dominan dari sejumlah ancaman bencana lainnya. Kekeringan membawa dampak pada menurunnya produktifitas, pertanian dan gizi buruk. Masih menurut Razak, ancaman kekeringan harus disikapi dengan sungguh-sungguh dalam dokumen RPB Kabupaten Flores Timur.
Sarasehan ini sendiri terselenggara atas kerja sama YPPS dengan BPBD Flotim serta Forum PRB Flotim. Ketiga lembaga di atas dilibatkan dalam program Indonesian Climate and Disaster Resilient Communities (ICDRC). Program ini didukung oleh Oxfam in Indonesia dan Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade. (Teks: Kawan Ypps, Edit: Simpet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar