Angka Kematian Ibu (AKI) di Flores Timur menunjukan peningkatan tiap tahunnya. Sempat menurun di tahun 2019, yang mencatat 3 kasus AKI, menurun dari tahun sebelumnya yang mencatat 9 kasus AKI, pada tahun-tahun berikutnya kasus AKI menunjukan tren peningkatan yakni 5 kasus di tahun 2020, dan 6 kasus di tahun 2021. Untuk Angka Kematian Bayi (AKB), dari tahun 2018 hingga 2021 menunjukan penurunan, yakni berturut-turut 24, 20, 16, dan 11 kasus di tahun 2021. Hingga Nopember 2022, tercatat 9 kasus AKB dan 47 kasus kematian neonatal di Flores Timur.
Maka untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB yang dilakukan melalui penelusuran faktor penyebab kematian, yang dilakukan guna meningkatkan percepatan pengambilan keputusan agar kasus kematian di kemudian hari dapat diitimigasi melalui intervensi program yang tepat sasaran dan berkelanjutan maka Dinas Kesehatan Kab. Flores Timur bekerjasama dengan Momentum AUSAID telah menyelenggarakan Evaluasi dan Lokarya Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal Survalains dan Respon (APM-SR) di Aula Hotel Gelekat Nara Larantuka, Selasa (12/12/2022).
Setelah dilakukan evaluasi sehari sebelumnya hasil rekomendasi itu pun kemudian diserahkan pada Rabu (13/12/2022) kepada pihak pemerintah.
Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt. Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Ir. Tulit Beny- yang hadir pada momentum penyerahan hasil rekomendasi ini mengungkapkan bahwa upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, sangatlah penting dalam rangka mewujudkan program pembangunan kesehatan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Flores Timur Provinsi NTT, terutama pada kelompok yang paling rentan seperti ibu hamil, ibu bersalin dan bayi yang baru lahir sebab besarnya masalah kesehatan ibu dan anak ditandai dengan tingginya AKI dan AKB.